ESTER
Ester
adalah suatu senyawa organik
yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion
H+.
Struktur
Ester
merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang memiliki rumus umum
R-COO-R’, dimana :
R, R’
: Alkil, Aril
-COO- :
Gugus fungsi ester
Sudut yang
dibentuk oleh gugus fungsi –COO- sebesar 120 derjat,
contoh:
Sumber:
Buku BSE
Contoh ester umum – etil etanoat
Ester yang paling umum dibahas adalah etil etanoat.
Dalam hal ini, hidrogen pada gugus -COOH telah digantikan oleh sebuah gugus
etil. Rumus struktur etil etanoat adalah sebagai berikut:
Perhatikan bahwa ester diberi nama tidak sesuai
dengan urutan penulisan rumus strukturnya, tapi kebalikannya. Kata
"etanoat" berasal dari asam etanoat. Kata "etil" berasal
dari gugus etil pada bagian ujung.
Contoh ester yang lain
Pada setiap contoh berikut, pastikan bahwa anda
bisa mengerti bagaimana hubungan antara nama dan rumus strukturnya.
Perhatikan bahwa asam diberi nama dengan cara
menghitung jumlah total atom karbon dalam rantai – termasuk yang terdapat
pada gugus -COOH. Misalnya, CH3CH2COOH disebut asam
propanoat, dan CH3CH2COO disebut gugus propanoat.
Kegunaan Ester
Ester banyak digunakan dalam kehiduapn sehari-hari antara lain :
1) Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
2) Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester
yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
3) Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan
antara lain :
Tabel CONTOH AROMA SENYAWA ESTER
Ester banyak digunakan dalam kehiduapn sehari-hari antara lain :
1) Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
2) Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester
yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
3) Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan
antara lain :
Tabel CONTOH AROMA SENYAWA ESTER
Rumus
Struktur
|
Jenis
Ester
|
Aroma
|
CH3COOC5H11
C4H9COOC5H11
C3H1COOC5H11
C3H7COOC4H9
C3H7COOC3H7
|
Amil
Asetat
Amil
Valerat
Amil
Butirat
Butil
Butirat
Propil
Butirat
|
Buah
Pisang
Buah
Apel
Buah
Jambu
Buah
Nanas
Buah
Mangga
|
Sifat fisik dan kimia
Sifat Fisik Ester
a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih
aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
b. Ester dapat larut dalam pelarut organik.
c. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam
air.
d. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
Sifat Kimia Ester
a. Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat
dan alkohol.
b. Reaksi dengan amonia
Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida
dan alkohol.
c. Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi
dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping
diperoleh alkohol.
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk
suatu keton.
e. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan
tembaga(II) kromat akan menghasilkan alkohol primer.
Sumber: Buku BSE
Pembuatan ester menggunakan anhidrida asam
Reaksi ini juga bisa digunakan untuk membuat ester baik dari alkohol maupun fenol. Reaksinya berlangsung lebih lambat dibanding reaksi sebanding yang menggunakan asil klorida, dan campuran reaksi biasanya perlu dipanaskan.Untuk fenol, kita bisa mereaksikan fenol dengan larutan natrium hidroksida pertama kali, yang menghasilkan ion fenoksida yang lebih reaktif.
Mari kita mengambil contoh etanol yang bereaksi dengan etanoat anhidrida sebagai sebuah reaksi sederhana yang melibatkan sebuah alkohol:
Reaksi yang berlangsung pada suhu kamar cukup lambat (atau lebih cepat jika dipanaskan). Tidak ada perubahan yang dapat diamati pada cairan tidak berwarna , tetapi sebuah campuran antara etil etanoat dengan asam etanoat terbentuk.
Jika fenol pertama-tama diubah menjadi natrium fenoksida dengan menambahkan larutan natrium hidroksida, maka reaksinya berlangsung lebih cepat. Fenil etanoat lagi-lagi terbentuk, tapi kali ini produk lainnya adalah natrium etanoat bukan asam etanoat.
Dsini ygmenjadi permasalahn saya yaitu :
BalasHapuspada sifat fisik Ester,ester yang kecil cukup larut dalam air tapi kelarutannya menurun seiring dengan bertambah panjangnya rantai..
hal ini dikarenakan H2O tersebut kovalen polar, secara ilmiah pelarut polar hanya dpat melarutkn senyawa nonpolar dan bgitupun sebaliknya..
karena air bersifat polar dran kata kunciny adalah ester dapat larut berarti menyatakan ester bersifat nonpolar..
ketika rantainya pada ester bertambah, dia menjadi kurang larut maka dapat disimpulkan bahwa sifat nonpolar dari ester mengalami penurunan..
lalu yang ingin saya tanyakan adalah apakah yang menyebabkan kepolaran dari ester tersebut menurun pada rantai-rantainya?
menurut litelatur yang saya baca,ya semakin panjang rantai karbonya maka tingkat kepolaran ester akan semkain berkurang, dan akibatnya kelarutan ester di dalam air menjadi berkurang.kelarutan ester di dalam air juga berpengaruh pada ikatan hidrogennya, karena ester tidak membentuk ikatan hidrogen di dalam campuran, maka kelarutannyapun cukup sukar di dalam air.
BalasHapussaya akan mencoba menambahkan jawaban dari saudara yogi. menurut literatur yang saya baca semakin panjang rantai karbon, maka makin besar pula massa molekul relatifnya sehingga ester akan semakin sukar larut. bisa juga dikatakan semakin bertambah panjang rantainya maka berat molekul akan semakin bertambah pula sehingga kelarutan nya dalam air akan bertambah kecil (sukar)
BalasHapusterima kasih
menurut saya, ester tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya akan tetapi dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. akan tetapi semakin panjang rantai suatu ester maka tingkat kepolarannya pun akan semakin menurun. bahkan juga memungkinkan ester dapat bersifat non polar. sehingga ester semakin sukar untuk larut dalam air.
BalasHapusDalam sebuah literatur dituliskan bahwa "Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air". Sehingga dapat kita ketahui jika semakin pendek rantai karbon ester, maka massa molekul relatifnya semakin kecil sehingga mudah larut dalam air. Sebaliknya, semakin panjang rantai karbon ester, maka massa moekul relatifnya semakin besar sehingga sukar larut dalam air.
BalasHapus